senin, 28 mei 2012 01:19 WIB
DALEM KAUM (GM) - Kota Bandung kekurangan pelatih untuk tarung derajat, karena para petarungnya banyak yang diambil daerah lain. Hal ini menepis anggapan kalau olahraga tarung derajat merupakan olahraga seni beladiri kasar, karena permintaan pelatih berasal dari sekolah-sekolah.
Sekum Pengcab Tarung Derajat, Dadan Juanda, Minggu (27/5) mengakui, selama ini masih ada yang menganggap tarung derajat merupakan olahraga bela diri kasar. Padahal hal itu tidak benar, karena sekarang banyak sekolah yang meminta ke Pengcab untuk pelatih tarung derajat.
"Kalau tarung derajat disebut olahraga kasar tentunya tidak, kalau keras iya. Keras pun dalam artian keras dalam disiplin dan menaati peraturan. Tidak itu saja, olahraga tarung derajat bukan olahraga keras, buktinnya sekarang banyak sekolah yang meminta pelatih pada kita," ujarnya sambil menambahkan, di tarung derajat juga tidak hanya ada kelas tanding, tapi ada seni geraknya juga.
Bahkan karena banyaknya permintaan dari sekolah, lanjut Dadan, pihaknya jadi kekurangan pelatih. Sebab para petarung Kota Bandung banyak diambil untuk jadi pelatih di daerah lain. "Kita kesulitan pelatih, karena banyak sekolah yang meminta atlet Kota Bandung untuk jadi pelatih," katanya.
Sementara untuk proses regenerasi, selain mengadakan kejuaraan untuk tingkat usia dini beberapa waktu lalu, sekitar bulan Juni Pengcab Tarung Derajat Kota Bandung akan mengadakan kejuaraan untuk tingkat dewasa. Dengan kejuaraan ini, diharapkan muncul atlet-atlet berpotensi yang disiapkan untuk Porda maupun PON selanjutnya.
"Dengan kejuaraan, akan muncul bibit atlet berpotensi yang bisa menggantikan para atlet seniornya. Ini sebagai proses regenerasi yang kita lakukan," katanya.
Menurut Dadan, untuk regenerasi, diperlukan kejuaraan-kejuaraan karena jam terbang atlet akan bertambah. "Prestasi itu tidak bisa datang hanya karena latihan saja. Mereka tetap harus banyak bertarung, hingga pengalamannya bertambah. Makanya kita ingin banyak mengadakan kejuaraan agar atlet kita teruji," katanya.
<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<!-- UpperAd -->
<ins class="adsbygoogle"
style="display:inline-block;width:300px;height:600px"
data-ad-client="ca-pub-3825289919014053"
data-ad-slot="6931461828"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
Sekum Pengcab Tarung Derajat, Dadan Juanda, Minggu (27/5) mengakui, selama ini masih ada yang menganggap tarung derajat merupakan olahraga bela diri kasar. Padahal hal itu tidak benar, karena sekarang banyak sekolah yang meminta ke Pengcab untuk pelatih tarung derajat.
"Kalau tarung derajat disebut olahraga kasar tentunya tidak, kalau keras iya. Keras pun dalam artian keras dalam disiplin dan menaati peraturan. Tidak itu saja, olahraga tarung derajat bukan olahraga keras, buktinnya sekarang banyak sekolah yang meminta pelatih pada kita," ujarnya sambil menambahkan, di tarung derajat juga tidak hanya ada kelas tanding, tapi ada seni geraknya juga.
Bahkan karena banyaknya permintaan dari sekolah, lanjut Dadan, pihaknya jadi kekurangan pelatih. Sebab para petarung Kota Bandung banyak diambil untuk jadi pelatih di daerah lain. "Kita kesulitan pelatih, karena banyak sekolah yang meminta atlet Kota Bandung untuk jadi pelatih," katanya.
Sementara untuk proses regenerasi, selain mengadakan kejuaraan untuk tingkat usia dini beberapa waktu lalu, sekitar bulan Juni Pengcab Tarung Derajat Kota Bandung akan mengadakan kejuaraan untuk tingkat dewasa. Dengan kejuaraan ini, diharapkan muncul atlet-atlet berpotensi yang disiapkan untuk Porda maupun PON selanjutnya.
"Dengan kejuaraan, akan muncul bibit atlet berpotensi yang bisa menggantikan para atlet seniornya. Ini sebagai proses regenerasi yang kita lakukan," katanya.
Menurut Dadan, untuk regenerasi, diperlukan kejuaraan-kejuaraan karena jam terbang atlet akan bertambah. "Prestasi itu tidak bisa datang hanya karena latihan saja. Mereka tetap harus banyak bertarung, hingga pengalamannya bertambah. Makanya kita ingin banyak mengadakan kejuaraan agar atlet kita teruji," katanya.
<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<!-- UpperAd -->
<ins class="adsbygoogle"
style="display:inline-block;width:300px;height:600px"
data-ad-client="ca-pub-3825289919014053"
data-ad-slot="6931461828"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>