Pada masa awal berdirinya tarung derajat, pertarungan antara seorang anggota dengan anggota lainnya dilakukan dengan cara melakukan pukulan bergantian dengan porsi tertentu. Setelah dilaksanakan pukulan dan anggota masih sanggup berdiri dan dapat melanjutkan pertarungan barulah kedua anggota di pertarungkan. Segala pukulan, tendangan dan bantingan dilakukan tentunya peranan wasit tetap ada untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.
Barulah setelah tarung derajat masuk koni semua cara diperhalus. Seorang anggota dapat dipertarungkan setelah menempuh tahap kurata III. Itupun baru diperkenalkan. Setelah Kurata IV barulah ritme pertarungan semakin banyak untuk pembinaan mental anggota.Pertarungan dilakukan dengan bimbingan seorang wasit. Anggota yang dipertarungkan juga dilengkapi dengan Hands-Box serta gamsil untuk perlindungan bagi laki-laki. untuk perempuan ditambahkan dengan body-protektor dan head-protector.
Kira-kira begitulah pertarungan dalam tarung drajat
Mohon kritik dan sarannya
Makasih Box....!!
Barulah setelah tarung derajat masuk koni semua cara diperhalus. Seorang anggota dapat dipertarungkan setelah menempuh tahap kurata III. Itupun baru diperkenalkan. Setelah Kurata IV barulah ritme pertarungan semakin banyak untuk pembinaan mental anggota.Pertarungan dilakukan dengan bimbingan seorang wasit. Anggota yang dipertarungkan juga dilengkapi dengan Hands-Box serta gamsil untuk perlindungan bagi laki-laki. untuk perempuan ditambahkan dengan body-protektor dan head-protector.
Kira-kira begitulah pertarungan dalam tarung drajat
Mohon kritik dan sarannya
Makasih Box....!!