Indonesia rengkuh satu emas di eksebisi tarung derajat
Oleh Stefanus Arief Setiaji
Senin, 14 November 2011 | 17:52 WIB
JAKARTA: Tuan rumah Indonesia hanya menggondol satu medali emas di cabang olah raga tarung derajat yang dipertandingkan sebagai partai eksebisi Sea Games ke-26 Jakarta-Palembang melalui atlet putra, Maki Mubarok.
Maki Mubarok mengandaskan petarung asal Thailand Anuchit Sathit dengan skor 12-11, 11-7, dan 17-18 di final yang berlangsung di hal basket Senayan Jakarta.
Sementara itu, dari enam nomor eksebisi yang dipertandingkan, Thailand berhasil merebut dua medali emas melalui nomor 54 kg putri atas nama Bunyaoon Phenwuek dan petarung putra Sakdhitat Sakdarat di nomor 65,1 kg—65 kg.
Selain Thailand dan Indonesia, emas lainnya merata direbut Filipina, Vietnam, dan Myanmar.
Pendiri dan Guru Utama Tarung Derajat Achmat Drajat menyatakan meratanya perolehan medali tersebut menunjukkan kemampuan atlet setiap negara relatif seimbang, meski olah raga tarung derajat termasuk cabang baru di Asia Tenggara.
Dia optimistis kemampuan yang merata tersebut akan memperketat pertandingan tarung derajat yang akan resmi dipertandingkan di Sea Games Myanmar dua tahun mendatang. "Terlihat di eksebisi kekuatan setiap negara yang turut bertanding sangat merata," ujarnya melalui keterangan resmi, sore ini.
Secara keseluruhan, dia mengaku gembira eksebisi tarung derajat di SEA Games tahun ini berlangsung sukses.
Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat (PB Kodrat) Zulkifli Hasan menegaskan dukungan sebagian besar negara Asean terhadap olah raga tarung derajat kian memudahkan langkah olahraga ini dipertandingkan resmi di Sea Games.
“Dengan dukungan sebelas negara, terdiri dari delapan negara yang melakukan eksibisi di Sea Games dan tiga negara lainnya, yakni Singapura, Brunei Darussalam, dan Kamboja, olahraga ini layak jadi pertandingan resmi Sea Games,” kata Zulkifli, yang juga Menteri Kehutanan tersebut.
Tarung derajat memiliki 16 nomor kejuaraan yang siap dipertandingkan di event olahraga Asia Tenggara mendatang. (ln)